Sunday 31 March 2013

Pagar

Assalamualaikum W.B.T & Annyeonghaseyo,

Aku berdiri di atas pagar bukan untuk selama-lamanya, tetapi untuk melihat dan menilai kedua-duanya.

Bila ku tertarik dan terpesona, ku cuba menyelam sambil minum air, menghadapi keadaan dan mengambil pengalaman serta iktibar, tidak lupa juga meneliti punca-punca yang buat ku tertarik dan terpesona.

Bila ianya ternyata indah khabar dari rupa, lalu ku cuba timbul dan berdiri di atas pagar kembali, juga bukan untuk selama-lamanya namun berfikir sejenak seandainya aku memilih lautan yang tidak menarik dan mempersonakanku pada detik-detik aku menimbangkan antara duanya.

Saga 2011

Masa terus berlalu, keyakinanku tidak seperti dulu. Jika boleh dilampukan sinar cahaya dari dasar lautan itu agar aku dapat melihat segalanya sebelum aku terjun dan membenamkan diriku ke dasar lautan agar bisa menjadi seperti mutiara yang berharga serta terjaga dari senario lautan yang indah ketika senja namun bergelora dan mengorbankan bila tiba musim dan waktunya.

Di saat ini, aku memandang sepi pada waktu dan usia. Tenggelam dalam mengejar harta, berusaha memenuhi seangkasa harapan, menyimpan sehingga terlupa akan cita-cita. Terasa sendiri dalam perjuangan ini walau berada di lautan rimpunan manusia. Sekilas, tercari-cari teman yang bisa menemaniku menyelam hingga ke dasar lautan yang gelap dan dalam menempuhi ranjau gelora biarpun terpisah namun masih ada dirinya untuk diriku. Sedar diri bukanlah terbaik untuk mereka, namun mereka masih ada di situ untukku. Menerima apa adaku. Sepi tanpa kehadiran namun kata-kata dan kenangan sentiasa di ingatan.

Kini aku masih berdiri kaku, di atas pagar itu bertemankan langit biru bercorakkan awan yang mendamaikan.

No comments:

Post a Comment